Life Is Like Riding A Bicycle

Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving.

Membaca quote itu, saya membayangkan dua buah roda yang sedang berputar. Tidak ada salah satu roda yang berputar dengan kecepatan berbeda. Keduanya berputar dengan ritme yang sama, menuju satu tujuan yang sama. Sebagai satu kesatuan.

Just like ourself.

Sepeda ibarat kendaraan yang kita pakai untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Roda belakangnya ibarat satu bab kisah yang pernah kita lalui di masa lalu, berisi alasan-alasan yang sering kali menggerakkan kita untuk mengayuh hasta demi hasta menuju sesuatu yang kita yakini lebih baik. Sedangkan roda depan ibarat satu bab baru berisi mimpi-mimpi dan harapan-harapan yang kita miliki. Lalu ada kita, yang siap mengayuh ke arah mana kita pergi.

Mungkinkah suatu saat kita lelah mengayuh?

Sangat mungkin.

Bolehkah suatu saat kita berhenti mengayuh?

Boleh. Tapi sebentar saja. Sekadar mengambil jeda, mengatur napas, melihat kembali sejauh mana jarak yang telah kita tempuh dan sedekat apa kita dengan apa yang ingin kita tuju. Sekadar bertemu kembali dengan diri kita dari rentang waktu yang berbeda. Diri kita yang dulu, sekarang, dan yang akan datang. Mengingat bagaimana kesuksesan yang pernah kita capai di waktu lalu berhasil memberikan kepercayaan diri dan harapan pada diri kita sendiri. Bagaimana kegagalan yang pernah kita alami sebelumnya berhasil memberikan pelajaran berharga kepada diri kita. Lalu ada bayangan diri kita di masa mendatang. Bagaimana semua hal itu membuat kita percaya dan memiliki harapan akan tujuan dan impian baru yang ingin kita capai. Bagaimana semua hal itu adalah satu paket yang menjadikan diri kita seperti saat ini.

Dan satu lagi. Pastikan roda depan dan belakang kita dalam kondisi baik. Pastikan kita memiliki alasan yang kuat, yang selalu menjadi penggerak kita. Pastikan kita memiliki tujuan yang jelas.

Bagaimana jika kita menyadari bahwa arah kita tidak sejalan dengan tujuan yang ingin kita capai?

Beberapa orang memilih untuk melanjutkan perjalanan dan menetapkan tujuan yang baru. Beberapa orang memilih untuk mengubah arah, meski harus mundur lebih dulu dan menempuh jarak lebih jauh demi mencapai tujuan seperti yang ingin dicapai sedia kala. Tidak ada yang salah dengan kedua pilihan itu. The choice is in our hand. 

Whatever our decision, just… make sure we will keep moving…

Because sometimes, the minute we think we should’ve give up is the minute we should remember the reasons why we held on for so long.

*******

– pim 271115 –

#ArisanNulis #Week7&8 #Reuni&Sepeda

*foto diambil dari thequardian.com